PENINGKATAN AKTIVITAS
DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISlAM
MATERI MEMBACA KALIMAT DALAM AL QUR’AN MELALUI METODE READING ALOUD
(Penelitian Tindakan
Kelas pada siswa kelas III SD Muhammadiyah Baturan Kecamatan Colomadu
Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014)
KATA PENGANTAR
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
peningkatan aktivitas dan hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi membaca
kalimat dalam Al Qur’an melalui metode Reading Aloud pada siswa kelas III SD
Muhammadiyah Baturan Semester I tahun pelajaran 2013/2014
Penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas III SD Muhammadiyah Baturan
semester I tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 13.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian tindakan kelas, pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan
tes atau penugasan, sedangkan analisis data dilakukan dengan model interaktif.
Sedangkan aktifitas dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan
data sebagai proses siklus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui metode Reading Aloud
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pendidikan agama Islam materi
membaca kalimat dalam Al Qur’an pada siswa Kelas III SD Muhammadiyah Baturan
Semester I tahun pelajaran 2013/2014. Aktivitas belajar
siswa dari kondisi awal ke siklus II terdapat peningkatan: aspek melafalkan
(nilai rata-rata meningkat 0,9; persentase naik 17,8%; dari kategori baik
menjadi amat baik), aspek mendemonstrasikan (nilai rata-rata naik 0,6;
prosentase naik 11,8%; dari kategori baik menjadi amat baik); aspek membaca
(nilai rata-rata, meningkat 0,6; persentase naik 13,3%; dari kategori baik
menjadi amat baik), dan aspek menulis (nilai rata-rata naik 0,9; prosentase
naik 17,7%; dari kategori baik menjadi amat baik. Hasil belajar siswa dari
kondisi awal ke siklus II mengalami peningkatan, yaitu dari dari 5 siswa (19%)
yang mendapat nilai tuntas menjadi 27 siswa (100%). Terjadi peningkatan
sebanyak 22 siswa (81%) dan nilai rata-rata kelas dari 59,3 menjadi 84,6,
meningkat sebesar 25,3.
Kata kunci :
Aktivitas, Hasil belajar, Pendidikan Agama Islam, Metode kooperatif tipe
Jigsaw.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al Qur’an terdiri dari dari huruf-huruf hijaiyah dan bagi pembaca
harus mengetanui mana bacaan panjang dan pendek ataupun penggalan-penggalan
ayat Al Qur’an. Oleh sebab itu, sebelum membaca Al Qur’an tentunya harus
mengetahui kaidah-kaidah bacaan yang disebut ilmu tajwid. Disamping itu,
membaca Al Qur’an juga harus fasih agar maknanya tidak berubah. Demikian pula
agar Al Qur’an enak didengar, maka juga diharuskan dibaca dengan jelas dan
tartil. Namun sebagian besar umat muslim banyak yang mengabaikan hal demikian.
Salah satu kesulitan membaca Al-Qur’an bagi anak-anak adalah
karena ayat-ayatnya terdapat kalimat yang panjang sehingga mengakibatkan kurang
lancar, bahkan tidak fasih dalam membaca. Kesulitan tersebut diakibatkan karena
pada tingkat dasar belum sepenuhnya memahami ilmu tajwid, dan biasanya para ustadz
mengajarkan secara praktis, sehingga seringkali anak sekedar menghafal saja.
Hal tersebut di atas juga banyak dialami oleh anak didik yang
masih duduk dibangku tingkat dasar. Maka bagi guru perlu menggunakan metode
yang tepat dan efisien dalam mengajarkan membaca Al Qur’an. Salah satu metode
yang dapat diterapkan dalam pengajaran membaca Al-Qur’an adalah metode Reading
Aloud (membaca keras), di mana metode ini menuntut perhatian anak. Jika yang
melakukannya adalah orangtua, dua manfaat sekaligus didapat; menumbuhkan
kegemaran membaca pada anak, juga menjalin kedekatan antara anak dan orangtua.
Berdasarkan pengamatan awal yang penulis sebagai guru pendidikan
agama Islam di SD Muhammadiyah Baturan, kemampuan siswa dalam membaca Al Qur’an
masih rendah, terutama belum sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Hal ini dapat
diketahui bahwa hasil ulangan harian yang diperoleh siswa dalam materi
membaca kalimat dalam Al Qur’an yaitu dengan nilai rata-rata kelas 59,3
(dibawah kkm 65) atau ketuntasan baru 19%. Sementara ketuntasan yang diharapkan
adalah 85%. Kondisi tersebut bukan semata-mata karena daya serap siswa yang
rendah, tetapi lebih banyak faktor yang mempengaruhinya. Bisa jadi karena
metode pembelajaran yang kurang tepat, model pembelajaran kurang menarik, atau
mungkin karena faktor kesiapan siswa dakam menerima materi pelajaran yang
kurang maksimal.
Namun dari beberapa faktor tersebut, berdasarkan pengamatan awal
yang peneliti lakukan terdapat kecenderungan yang mengarah pada faktor metode
pembelajaran yang harus diperbaiki. Dimana metode yang digunakan sebelumnya
sebatas pada teori, peran aktif siswa kurang diperhatikan, sehingga hasil
pembelajaran pendidikan agama Islam belum maksimal.
Selanjutnya untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar membaca
kalimat Al Qur’an siswa SD Muhammadiyah Baturan maka dilakukan penelitian
tindakan kelas dengan judul: “Peningkatan Aktivitas Pendidikan Agama Islam Materi Membaca Kalimat
dalam Al Qur’an melalui Metode Reading Aloud pada Siswa Kelas III SD
Muhammadiyah Baturan Semester I Tahun pelajaran 2013/2014.
”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan penelitian:Apakah melalui metode Reading Aloud dapat meningkatkan
aktivitas pendidikan agama Islam pada siswa Kelas III SD Muhammadiyah Baturan
Semester I tahun pelajaran 2013/2014?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah mendeskripsikan
aktivitas pendidikan agama Islam materi
membaca kalimat dalam al Qur’an melalui metode Reading Aloud pada siswa Kelas
III SD Muhammadiyah Baturan semester I tahun pelajaran 2013/2014
.
D. Manfaat Penelitian
Bagi siswa, Penelitian ini dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan agama islam. Selain itu, melalui
penggunaan metode Reading Aloud siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran
pendidikan agama islam khususnya materi membaca kalimat dalam al Qur’an.
Menghilangkan anggapan bahwa belajar al Qur’an itu sulit.
Bagi Guru, penelitian ini dapat membantu guru memperbaiki metode
pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama Islam, sebagai masukan untuk
meningkatkan minat dan perhatian siswa terhadap mata pelajaran pendidikan agama
Islam dan dapat meningkatkan rasa percaya diri guru dalam proses pembelajaran
mata pelajaran pendidikan agama Islam di kelas III SD Muhammadiyah Baturan.
Bagi Sekolah dan Pendidikan secara umum penelitian ini memberikan
sumbangan positif tentang metode pembelajaran pendidikan agama Islam di kelas
III SD, menanggulangi kesulitan pembelajaran pendidikan agama Islam di kelas
III dan menciptakan kerjasama yang kondusif antara guru sebagai peneliti dengan
sekolah untuk kemajuan sekolah dalam pelajaran pendidikan agama Islam.
BAB
II
LANDASAN TEORI DAN PENJUAN HEPOTESIS
A. Landasan Teori
Istilah aktivitas sering dikenal dalam kehidupan
sehari-hari yang bermakna kegiatan. dijelaskan bahwa "Activity is being
active or lively, when a man is over seventy last time of full us usually
past,"( Hornby, 1995: 11) Artinya: Aktivitas mengerjakan
sesuatu kegiatan dengan aktif, di mana seseorang mempergunakan waktunya
semuanya selalu berhasil, Sedangkan belajar atau learning dapat didefenisikan :
"Learning Is a relatively permanent change In behavioral tendency and is
the result of reinforced practice,"(John, et all, 1968: 243)
Yang bermaksud: Belajar adalah perubahan yang relatif tetap dalam
kecenderungan berpusat dan ia membawa hasil kenyataan yang kuat. Pendapat
lain tentang belajar berbunyi :"Belajar adalah suatu perubahan di dalam
kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang
berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu
pengertian,"(Ngalim Purwanto, 1985: 81).
Bila pengertian aktivitas dikaitkan dengan pengertian belajar
dapat dimaksudkan: Aktivitas adalah melakukan suatu perbuatan yang dapat
merubah kepribadian seseorang dengan aktif, dimana seseorang mempergunakan
waktunya, kecakapannya sehingga menghasilkan kecakapan baru yang berupa
kecakapan sikap, kebiasaan, kapandaian dan pengertian. Dengan
kata lain aktivitas belajar adalah kegiatan yang aktif dilakukan oleh seseorang
untuk membawanya pada perubahan tingkah laku yang baru dan
dicerminkan dalam kepribadiannya.
Faktor yang mempengaruhi belajar pada pokoknya mempengaruhi
aktifitas belajar siswa. Faktor yang mempengaruhi belajar adalah : 1) Faktor
indogin, ialah faktor yang datang dari pelajar atau mahasiswa sendiri. faktor
ini meliputi : Faktor bioiogis (faktor yang bersifat jasmaniah) dan faktor
psychologis (faktor yang bersifat rohaniah). 2) Faktor exogin, ialah faktor
yang datang dari luar pelajar atau mahasiswa Faktor ini meliputi : Faktor
lingkungan keluarga, Faktor lingkungan sekolah, Faktor lingkungan
masyarakat.(Ahmadi, 1986: 75)
Faktor biologi dapat berupa kesehatan, pertumbuhan, perkembangan,
kematangan, sedangkan faktor psikologis bisa berupa intelegensi, minat,
aktivitas, sikap, dan kepribadian seseorang, Faktor lingkungan keluarga dapat
berupa per-hatian orang tua, ekonominya, keramaian anggota keluarga, ketenangan
dalam keluarga, sedangkan faktor lingkungan sekolah dapat berupa guru dan cara
mengajarnya, metode yang digunakan dalam mengajar, sarana dan prasara
pendidikan lainnya Faktor lingkungan masyarakat bisa berupa, masmedia,
bioskop, televisi, radio, teman bergaul, organisasi, lingkungan perjudian, atau
lainnya yang dapat merusak keaktifan siswa belajar.
Pendidikan Agama Islam
di SD
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat
manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang
bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi
kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan
setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan
baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual
dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika,
budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan
potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai
keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan indiIIIidual
ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada
akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia
yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa
agama diajarkan kepada manusia dengan IIIisi untuk mewujudkan manusia yang
bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk
menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling
menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial. Tuntutan
IIIisi ini mendorong dikembangkannya standar kompetesi sesuai dengan jenjang
persekolahan yang secara nasional ditandai dengan ciri-ciri:
1. lebih menitik beratkan pencapaian kompetensi
secata utuh selain penguasaaan materi; 2. mengakomodasikan keragaman kebutuhan
dan sumber daya pendidikan yang
tersedia;
3. memberiklan kebebasan yang lebih luas kepada pendidik di
lapangan untuk mengembangkan strategi dan program pembelajaran seauai dengan
kebutuhan dan ketersedian sumber daya pendidikan. (Kemdikbud, 2003: 1)
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun
peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban
bangsa yang bermartabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam
menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan
masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global.
Pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pencapaian seluruh kompetensi
dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan. Peran semua unsur
sekolah, orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam mendukung
keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam.
Pendidikan Agama Islam di SD/MI bertujuan untuk: 1.
menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta
didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT; 2. mewujudkan manuasia Indonesia
yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin
beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi
(tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan
budaya agama dalam komunitas sekolah. (Kemdikbud, 2003: 2).
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek:
1. Al-Qur’an dan Hadits
2. Aqidah
3. Akhlak
4. Fiqih
5. Tarikh dan Kebudayaan Islam.
Pendidikan Agama Islam
menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian
antara hubungan manusia
dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama
manusia, hubungan
manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
Membaca kalimat dalam Al
Qur’an
Seperti halnya dengan kalimat dalam Pendidikan Agama Islam,
kalimat dalam Al-Qur'an pun mempunyai tanda baca. Tanda baca yang terdapat
dalam Al-Qur'an adalah fathah ( di atas huruf), kasrah (
di bawah huruf), dammah ( ), sukun ( ), tasydid (
). Huruf dalam Al-Qur'an disebut huruf hijaiyah yang terdiri atas 28 huruf.
(Zoharudin, dkk, 2007: 2)
Dalam membaca Al-Qur'an, hendaknya mengikuti adab-adab yang
harus diperhatikan. Beberapa adab tersebut di antaranya sebagai berikut:
1. Berwudu terlebih dahulu.
2. Berpakaian yang bersih dan suci.
3. Duduk menghadap kiblat.
4. Khusyu'.
Selain itu, kita harus membaca Al-Qur'an secara perlahan.
Maksudnya adalah bacalah Al-Qur'an dengan tidak tergesa-gesa. Jika kita membaca
Al-Qur'an dengan tergesa-gesa, dikhawatirkan ada kalimat yang bacaannya tidak
benar. Jika membaca Al-Qur'an dengan tidak benar, artinya pun akan tidak benar.
Firman Allah mengenai membaca Al-Qur'an dengan perlahan ini terdapat pada surah
Al-Muzzammil/73 ayat 4:
Artinya:
"…dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan." (Q.S.
Al-Muzzammil/73:4)
B. Penelitian yang Relevan
Reading Aloud adalah salah satu dari metode pembelajaran aktif dimana “strategi
ini dapat membatu siswa/mahasiswa dalam berkonsentrasi, mengajukan pertanyaan
dan menggugah diskusi (Hisyam Zaini, dkk., 2007:45)
Dengan stsrategi ini siswa diharapkan dapat berkonsentrasi penuh
selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga bila strategi ini diterapkan
dalam proses pembelajaran akan membantu siswa dalam menguasai materi diklat.
Penerapan Metode Reading
Aloud pada Materi Membaca Kalimat dalam Al Qur’an
Untuk mengajar dengan model pembelajaran Reading
Aloud ini tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh guru adalah: 1)
guru memilih dan menentukan teks (kalimat dalam al Qur’an) untuk dibaca dengan
keras. Usahakan teks tersebut tidak terlalu panjang. 2) guru memberikan(kalimat
dalam al Qur’an) kepada siswa 3) guru membagi (kalimat dalam al Qur’an)
dengan paragraph atau yang lain. 4) guru mengundang beberapa siswa untuk
membaca bagian teks (kalimat dalam al Qur’an) yang berbeda-beda. 5) Ketika
pembacaan sedang berlangsung, guru menghentikan pada beberapa tempat
untuk menekankan pada poin-poin tertentu, untuk bertanya atau memberi contoh.
guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengulang, jika mereka menunjukkan
kesulitan pada point tersebut. 6) guru mengakhiri dengan bertanya kepada siswa
tentang apa yang telah dibacanya. (Safrudin, 2006:7)
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004:22). Sedangkan menurut
Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar
mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan,
(3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004:22).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia
menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan
pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni
faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana,
2004:39). Dari pendapat ini faktor yang dimaksud adalah faktor dalam diri siswa
perubahan kemampuan yang dimilikinya seperti yang dikemukakan oleh Clark
(1981:21) menyatakan bahwa hasil belajar siswa disekolah 70% dipengaruhi
oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga
faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan yang paling dominan berupa
kualitas pembelajaran (Sudjana, 2004:39).
"Belajar adalah suatu perubahan perilaku, akibat
interaksi dengan lingkungannya" (Ali Muhammad, 2004:14). Perubahan
perilaku dalam proses belajar terjadi akibat dari interaksi dengan lingkungan.
Interaksi biasanya berlangsung secara sengaja. Dengan demikian belajar
dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan dalam diri indiIIIidu. Sebaliknya
apabila terjadi perubahan dalam diri indiIIIidu maka belajar tidak dikatakan
berhasil.
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kamampuan
siswa dan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional
yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif
(intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku (psikomotorik).
C. Kerangka Berpikir
Kondisi awal guru belum menggunakan metode reading aloud dalam
pembelajaran membaca kalimat dalam Al Qur’an, maka aktivitas dan hasil
belajar pendidikan agama Islam masih rendah.
Untuk memperbaiki dan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
membaca kalimat dalam al Qur’an perlu adanya tindakan yang dilakukan oleh
peneliti yaitu dengan menggunakan metode reading aloud. Siklus I menggunakan
metode reading aloud tanpa bimbingan guru dan siklus II menggunakan metode
reading aloud dengan bimbingan guru. Dengan tindakan yang berbeda dari siklus I
ke siklus II diharapkan aktivitas dan hasil belajar membaca kalimat dalam al
Qur’an meningkat.
Kondisi akhir diduga dengan menggunakan metode reading aloud dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar membaca kalimat dalam al Qur’an pada
siswa Kelas III SD Muhammadiyah Baturan semester I tahun pelajaran 2013/2014.
D.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran di atas dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Metode reading aloud dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pendidikan agama Islam materi membaca
kalimat dalam al Qur’an pada siswa Kelas III SD Muhammadiyah Baturan semester I
tahun pelajaran 2013/2014.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Juli 2013 sampai
dengan bulan September 2013. Penelitian dilaksanakan di kelas III SD
Muhammadiyah Baturan Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Propinsi Jawa
Tengah.
Subjek Penelitian:
Subjek penelitian adalah aktivitas dan hasil belajar membaca
kalimat dalam al Qur’an siswa kelas III SD Muhammadiyah Baturan, dengan jumlah
siswa 13.
Sumber Data:
Sumber data pada
penelitian tindakan kelas ini ada dua yaitu data yang berasal dari subyek
penelitian (primer) dan dari bukan subyek (sekunder)
.
B.Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa teknik tes, dan
teknik non tes. Sedangkan alat pengumpulan data meliputi dokumen, tes dan
pengamatan. Dokumen digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar
kondisi awal siswa yaitu berupa daftar nilai/laporan penilaian, pengolahan dan
analisis hasil belajar siswa. Tes digunakan untuk mendapatkan data tentang
hasil belajar siswa yang berupa butir soal. Pengamatan menggunakan lembar
penilaian yaitu untuk mengetahui aktivitas siswa dalam membaca kalimat dalam al
Qur’an berupa:
a) Melafalkan huruf dan
kalimat dalam Al Quran dengan baik dan benar sesuai harakat dan makhaj yang benar,
b) Mendemonstrasikan bacaan kalimat dalam Al Quran,
c) Membaca kalimat dalam Al Quran dengan benar dan tartil,
d) Menulis kalimat Al Quran dengan benar.
C.Validitas dan Analisis
Data
Untuk memperoleh data yang valid mengenai aktivitas dan hasil
belajar membaca kalimat dalam al Qur’an pada siswa kelas III SD Muhammadiyah
Baturan semester I tahun pelajaran 2013/2014 yaitu :
1) aktivitas belajar (observasi) divalidasi melalui trianggulasi
sumber, yaitu data yang berasal dari siswa, guru dan rekan kolaborator yang merupakan
data kualitatif dianalisis menggunakan analisis diskriptif kualitatif
berdasarkan pengamatan dan refleksi dengan membandingkan proses kondisi awal,
siklus I dan siklus II.
2) hasil belajar yang berupa nilai test yang divalidasi adalah
instrumen test yang berupa butir soal dengan content validity diperlukan
kisi-kisi soal. Data yang berupa angka (data kuantitatif) dianalisis
menggunakan diskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal,
nilai tes setelah siklus I dan nilai tes setalah siklus II, kemudian
direfleksi.
Prosedur Tindakan:
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri
dari 4 tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap pengamatan/obserIIIasi
dan refleksi.
Indikator Kenerja:
Peningkatan aktivitas indikatornya adalah adanya peningkatan
aktivitas dari kurang baik menjadi baik. Peningkatan hasil belajar membaca
kalimat dalam al Qur’an indikatornya adalah nilai ulangan harian yang mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65.
D.HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal
Hasil belajar siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam
sebelum diadakan penelitian dapat dilihat pada tabel dan gambar grafik berikut
:
Tabel 1
Nilai Ulangan Harian Kondisi Awal
Uraian
|
Nilai Ulangan Harian
|
|
1
|
Nilai terendah
|
50
|
2
|
Nilai tertinggi
|
70
|
3
|
Nilai rerata
|
59,3
|
4
|
Rentang nilai
|
20
|
Gambar 1
Grafik Nilai Ulangan Harian Kondisi Awal
Gambar 2
Grafik Nilai Ketuntasan Belajar Kondisi Awal
Berdasarkan Tabel dan Gambar grafik diatas tentang hasil nilai
ulangan harian Pendidikan Agama Islam sebelum diadakan penelitian pada siswa
kelas III SD Muhammadiyah Baturan tahun pelajaran 2013/2014 ada 8 siswa (81%)
yang dinyatakan belum tuntas, dengan nilai siswa terendah 50, nilai tertinggi
70 dan nilai rata-rata kelas 59,3.
Deskripsi Siklus I
Siklus I menggunakan metode Reading Aloud tanpa
bimbingan guru. Pembelajaran dilaksanakan dengan buku siswa, dan sumber bacaan
siswa selama 2x35 menit (2x pertemuan), dengan standar kompetensi: Mengenal
kalimat dalam Al Quran. Kompetensi dasar: membaca kalimat dalam al Qur’an,
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Materi yang disampaikan
pada siklus I ini adalah materi membaca kalimat dalam Al Qur’an.
Hasil observasi tentang aktivitas belajar siswa membaca puisi pada
Siklus I dapat dilihat pada tabel dan gambar grafik berikut :
Tabel 2
Nilai Aktivitas Belajar
Siklus I
Aspek-aspek
|
Jumlah Skor
|
Rata-rata
|
Persentase
|
Kategori
|
|
1
|
Melafalkan huruf dan
kalimat dalam Al Quran dengan baik dan benar sesuai harakat dan makhaj yang
benar
|
93
|
3,4
|
68,9
|
Baik
|
2
|
Mendemonstrasikan
bacaan kalimat dalam Al Quran
|
100
|
3,7
|
74,1
|
Baik
|
3
|
Membaca kalimat dalam
Al Quran dengan benar dan tartil
|
96
|
3,6
|
71,1
|
Baik
|
4
|
Menulis kalimat Al
Quran dengan benar.
|
90
|
3,3
|
66,7
|
Baik
|
Gambar 3
Grafik Aktivitas Belajar Siklus I
Berdasarkan Tabel dan Gambar grafik diatas tentang hasil
pengamatan aktivitas belajar membaca kalimat dalam al Qur’an siklus I pada
siswa kelas III SD Muhammadiyah Baturan semester I tahun pelajaran 2013/2014,
yang meliputi aspek :
a) Melafalkan huruf dan
kalimat dalam Al Quran dengan baik dan benar sesuai harakat dan makhaj yang benar.
b) Mendemonstrasikan bacaan
kalimat dalam Al Quran.
c) Membaca kalimat dalam Al Quran dengan benar dan tartil.
d) Menulis kalimat
Al Quran dengan benar diperoleh skor rata-rata aktivitas kategori baik.
Hasil belajar siswa pada
siklus I dapat dilihat pada tabel dan gambar grafik berikut.
Tabel 3
Nilai Ulangan Harian Siklus I
Uraian
|
Nilai Ulangan Harian
|
|
1
|
Nilai terendah
|
60
|
2
|
Nilai tertinggi
|
85
|
3
|
Nilai rerata
|
71,1
|
4
|
Rentang nilai
|
25
|
Gambar 4
Grafik Nilai Ulangan Harian Siklus I
Gambar 5
Grafik Nilai Ketuntasan Belajar Siklus I
Berdasarkan Tabel dan Gambar grafik diatas diketahui hasil nilai
ulangan harian membaca kalimat dalam al Qur’an siklus I pada siswa kelas III SD
Muhammadiyah Baturan tahun pelajaran 2013/2014masih ada 3 siswa (11%) yang
dinyatakan belum tuntas, dengan nilai siswa terendah 60, nilai tertinggi 85 dan
nilai rata kelas 71,1.
Deskripsi Siklus II
Siklus II merupakan revisi dari siklus I. Perencanaan tindakan
yang telah disusun oleh peneliti bersama rekan kolaborator adalah dengan
menggunakan metode reading aloud dengan bimbingan guru. Pembelajaran
dilaksanakan dengan buku siswa dan sumber bacaan siswa selama 2x35 menit (2x
pertemuan), dengan standar kompetensi: : Mengenal kalimat dalam Al Quran.
Kompetensi dasar: membaca kalimat dalam al Qur’an, sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Materi yang disampaikan pada siklus II ini
adalah materi membaca kalimat dalam Al Qur’an yang merupakan lanjutan dari
materi yang telah dibahas di siklus sebelumnya.
Hasil observasi tentang aktivitas belajar siswa dalam membaca
kalimat dalam Al Qur’an pada Siklus II dapat dilihat pada tabel dan gambar
grafik berikut.
Tabel 6
Nilai Aktivitas Belajar
Siklus II
Aspek-aspek
|
Jumlah Skor
|
Rata-rata
|
Persentase
|
Kategori
|
|
1
|
Melafalkan huruf dan
kalimat dalam Al Quran dengan baik dan benar sesuai harakat dan makhaj yang
benar
|
117
|
4,3
|
86,7
|
Amat baik
|
2
|
Mendemonstrasikan
bacaan kalimat dalam Al Quran
|
116
|
4,3
|
85,9
|
Amat baik
|
3
|
Membaca kalimat dalam
Al Quran dengan benar dan tartil
|
114
|
4,2
|
84,4
|
Amat baik
|
4
|
Menulis kalimat Al
Quran dengan benar.
|
114
|
4,2
|
84,4
|
Amat baik
|
Gambar 7
Grafik Aktivitas Belajar Siklus II
Berdasarkan Tabel dan Gambar grafik diatas diketahui hasil
pengamatan aktivitas belajar membaca kalimat dalam al Qur’an siklus II pada
siswa kelas III SD Muhammadiyah Baturan tahun pelajaran 2013/2014, yang
meliputi aspek:
a) Melafalkan huruf dan
kalimat dalam Al Quran dengan baik dan benar sesuai harakat dan makhaj
yang benar,
b) Mendemonstrasikan bacaan
kalimat dalam Al Quran,
c) Membaca kalimat dalam Al
Quran dengan benar dan tartil, dan
d) Menulis kalimat
Al Quran dengan benar diperoleh skor rata-rata aktivitas dalam kategori amat baik.
Hasil belajar siswa pada
siklus II dapat dilihat pada tabel dan gambar grafik berikut.
Tabel 5
Nilai Ulangan Harian Siklus II
Uraian
|
Nilai Ulangan Harian
|
|
1
|
Nilai terendah
|
70
|
2
|
Nilai tertinggi
|
100
|
3
|
Nilai rerata
|
84,6
|
4
|
Rentang nilai
|
30
|
Gambar 8
Grafik Nilai Ulangan Harian Siklus II
Gambar 9
Grafik Nilai Ketuntasan Belajar Siklus II
Berdasarkan Tabel dan Gambar grafik diatas diketahui hasil nilai
ulangan harian membaca kalimat dalam al Qur’an siklus II pada siswa kelas III
SD Muhammadiyah Baturan tahun pelajaran 2013/2014 Semua siswa yang berjumlah 13
anak (100%) dinyatakan tuntas, dengan nilai siswa terendah 70, nilai tertinggi
100 dan nilai rata kelas 84,6
.
Pembahasan
Hasil pembahasan dalam penelitian ini ada 3 hal, meliputi
tindakan, aktivitas, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam tentang membaca kalimat dalam al Qur’an.
Tabel 6
Tindakan per Siklus
Kondisi Awal
|
Siklus I
|
Siklus II
|
|
1
|
Belum menggunakan
metode reading aloud.
|
Menggunakan metode
reading aloud tanpa bimbingan guru
|
Menggunakan metode
reading aloud dengan bimbingan guru
|
Tabel di atas menunjukkan bahwa pada kondisi awal, pelaksanaan
pembelajaran membaca kalimat dalam al Qur’an pada siswa kelas III SD
Muhammadiyah Baturan semester I tahun pelajaran 2013/2014 belum menggunakan
metode reading aloud. Pada siklus I menggunakan metode reading aloud tanpa
bimbingan guru. Dilanjutkan siklus II menggunakan metode reading aloud dengan
bimbingan guru. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengkombinasikan penggunaan
metode agar siswa lebih paham.
Tabel 7
Aktivitas Belajar Siswa per Siklus
Kondisi Awal
|
Siklus I
|
Siklus II
|
Refleksi
|
|
1
|
Siswa:
Aktivitas membaca a
Qur’an dan hasil belajar dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam masih
kurang.
|
melafalkan:
Nilai rata-rata: 3,4
Persentase: 68,9%
Kategori:baik
mendemonstrasikan:
Nilai rata-rata 3,7
Persentase: 74,1%
Kategori:baik
membaca:
Nilai rata-rata 3,6
Persentase: 71,1%
Kategori:baik
Menulis:
Nilai rata-rata: 3,3
Persentase; 66,7%
Kategori:baik
|
Melafalkan :
Nilai rata-rata: 4,3
Persentase: 86,7%
Kategori: amat baik
Mendemonstrasikan:
Nilai rata-rata 4,3
Persentase: 85,9%
Kategori: amat baik
Membaca:
Nilai rata-rata 4,2
Persentase: 84,4%
Kategori:amat baik
Menulis:
Nilai rata-rata: 4,2
Persentase; 84,4%
Kategori:amat baik
|
Aktivitas belajar
membaca kalimat dalam al Qur’an dari siklus I ke siklus II terdapat
peningkatan: aspek melafalkan (nilai rata-rata meningkat 0,9; persentase naik
17,8%; dari kategori baik menjadi amat baik), aspek mendemonstrasikan (nilai
rata-rata naik 0,6; prosentase naik 11,8%; dari kategori baik menjadi amat
baik); aspek membaca (nilai rata-rata, meningkat 0,6; persentase naik 13,3%;
dari kategori baik menjadi amat baik), dan aspek menulis (nilai rata-rata
naik 0,9; prosentase naik 17,7%; dari kategori baik menjadi amat baik)
|
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari kondisi awal ke kondisi akhir
terdapat peningkatan tentang aktivitas belajar. Aktivitas belajar membaca
kalimat dalam al Qur’an dari siklus I ke siklus II terdapat peningkatan:
aspek melafalkan (nilai rata-rata meningkat
0,9; persentase naik 17,8%; dari kategori baik menjadi amat baik), aspek
mendemonstrasikan (nilai rata-rata naik 0,6; prosentase naik 11,8%; dari
kategori baik menjadi amat baik); aspek membaca (nilai rata-rata, meningkat
0,6; persentase naik 13,3%; dari kategori baik menjadi amat baik), dan aspek
menulis (nilai rata-rata naik 0,9; prosentase naik 17,7%; dari kategori baik
menjadi amat baik.
Tabel 8
Hasil Belajar Siswa per
Siklus
Kondisi Awal
|
Siklus I
|
Siklus II
|
Refleksi
|
|
1
|
Ulangan harian pada
kondisi awal diperoleh nilai belum tuntas sebanyak 22 siswa (81%) dan yang
tuntas sebanyak 5 siswa (19%). Nilai rata-rata kelas: 59,3
|
Ulangan harian pada
siklus I diperoleh nilai belum tuntas sebanyak 3 siswa (11%) dan yang tuntas
sebanyak 24 siswa (89%). Nilai rata-rata kelas: 71,1
|
Ulangan harian pada
siklus II diperoleh nilai belum tuntas sebanyak 0 siswa (0%) dan yang tuntas
sebanyak 27 siswa (100%) Nilai rata-rata kelas: 84,6
|
Hasil belajar siswa
dari kondisi awal ke siklus II mengalami peningkatan, yaitu dari 5 siswa
(19%) yang mendapat nilai tuntas menjadi 27 siswa (100%). Terjadi peningkatan
sebanyak 22 siswa (81%) dan nilai rata-rata kelas dari 59,3 menjadi 84,6,
meningkat sebesar 25,3.
|
Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dari kondisi
awal ke siklus II mengalami peningkatan, yaitu dari 5 siswa (19%) yang mendapat
nilai tuntas menjadi 27 siswa (100%). Terjadi peningkatan sebanyak 22 siswa
(81%) dan nilai rata-rata kelas dari 59,3 menjadi 84,6, meningkat sebesar 25,3
.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui
metode reading aloud dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pendidikan
agama Islam materi membaca kalimat dalam al Qur’an pada siswa Kelas III SD
Muhammadiyah Baturan Semester I tahun pelajaran 2013/2014. Aktivitas belajar
membaca kalimat dalam al Qur’an dari siklus I ke siklus II terdapat peningkatan:
aspek melafalkan (nilai rata-rata meningkat 0,9; persentase naik 17,8%; dari
kategori baik menjadi amat baik), aspek mendemonstrasikan (nilai rata-rata naik
0,6; prosentase naik 11,8%; dari kategori baik menjadi amat baik); aspek
membaca (nilai rata-rata, meningkat 0,6; persentase naik 13,3%; dari kategori
baik menjadi amat baik), dan aspek menulis (nilai rata-rata naik 0,9;
prosentase naik 17,7%; dari kategori baik menjadi amat baik. Hasil belajar
siswa dari kondisi awal ke siklus II mengalami peningkatan, yaitu dari dari 5
siswa (19%) yang mendapat nilai tuntas menjadi 27 siswa (100%). Terjadi
peningkatan sebanyak 22 siswa (81%) dan nilai rata-rata kelas dari 59,3 menjadi
84,6, meningkat sebesar 25,3.
Implikasi
Implikasi hasil penelitian ini adalah: a) membantu siswa yang
lambat dalam memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya tentang
membaca kalimat dalam al Qur’an, b) memberikan pengaruh yang positif baik dalam
pendidikan dan sosial pada guru dan pada siswa, c) merupakan cara praktis untuk
membantu siswa dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya tentang membaca
kalimat dalam al Qur’an
Saran
Saran bagi Guru:
1.
Pergunakan metode yang bervariasi dan sesuai dengan memperhatikan
materi dan kondisi siswa dan gunakan alat peraga yang mudah diterapkan kepada
siswa.
2.
Sederhana tetapi dapat
meningkatkan aktivitas siswa.
3.
Menginggatkan siswa tentang pentingnya pendidikan bagi kehidupan.
Mengajar dan mendidik siswa secara professional.
Saran bagi Kepala Sekolah:
1. Berikan dorongan dan
aktivitas kepada guru untuk selalu melakukan Penelitian Tindakan Kelas.
2. Lengkapi sarana dan
prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar.
.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Muhammad Syaikh
Quthb, 2005. Amal Shaleh Pengantar ke Surga dan Penyelamat dari Neraka,
Jakarta Timur : Pustaka al-Kautsar
Clark. 1981. Pengertian
definisi hasil belajar.http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-
belajar.html.
Hornby. 1995. Oxford Advanced Learner's Dictionary. De
Chiara
John P. De Cacco.
1968. The Psychologi of Learning and Instruction.New Jersey,
Prantic-Hall Inc. Englewood Cliffs
Kemdikbud, 2003. Agama
Islam SD-MI.http://litbang.kemdikbud.go.id/content/01_%20AGAMA%20ISLAM%20SD-MI%281%29.pdf
M.Ngalim Purwanto.
1985. Psikologi Pendidikan. Bandung. Remaja Karya.
Safrudin, 2006. Peningkatan
Peran Peserta Diklat PAI Melalui Reading Aloud. Surabaya: Widyaiswara Madya
BDK.
Sudjana, Nana.
2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru
Algensido Offset.
Zaini Hisyam, dkk.2007.
Strategi Pembelajaran Aktif, Y